Jahe dalam makanan, minuman, dan kosmetika

Oleoresin jahe pada saat ini dimanfaatkan sebagai salah satu bahan obat "pencahar" (urus-urus), melancarkan pencernaan (digestant), melancarkan keluarnya angin, mengurangi asam perut (antacid).

Minyak jahe banyak dimanfaatkan sebagai pewangi cream lotion, parfum, deodoran, sabun, dan sebagainya. Dalam bidang minuman di Indonesia, jahe dapat dibuat wedang jahe, wedang kopi jahe, manisan jahe, dan sebagainya. Beberapa jenis masakan tidak enak apabila tidak dicampur dengan sepotong rimpang jahe, misalnya masakan gulai, masakan daging, dan lain-lain.

Jahe dipakai sebagai penyedap untuk bermacam-macam bentuk kue eskrim, agar-agar, kembang gula, dan minuman beralkohol rendah seperti ginger-ale di Inggris. Minuman yang mengandung alkohol yang tinggi seperti whisky dan lain-lain juga sudah lama mengandung minyak jahe atau oleoresin jahe.

Di Eropa penggunaan minyak jahe paling banyak. Misalnya untuk puding 37,9 pm dan untuk minuman yang mengandung alkohol rata-rata 0,01% oleoresin. Kembang gula dan manisan rata-rata mengandung 0.023% oleoresin jahe.

Dari uraian tersebut, tampak jelas betapa luasnya penggunaan jahe dalam bentuk rimpang maupun hasil pengolahannya (pro-cessingriya). Kebutuhan terhadap jahe dapat dipastikan selama belum ada penemuan baru untuk menggantikan minyak atau oleoresin jahe. Kebutuhan dunia terhadap jahe makin lama akan makin meningkat.

Posting Komentar

  © Pasar Agro Online Indonesia by Agrosukses.com 2016

Back to TOP