Data ekologi tanaman jahe
Tanaman jahe dapat tumbuh dan berhasil di daerah-daerah yang berlainan keadaan agro iklimnya. Di India yang diduga sebagai negara asalnya, jahe ditanam di dataran rendah hingga dataran yang cukup tinggi sampai 1500 m dpi., yaitu di daerah pegunungan Himalaya. Mengingat ketinggian tersebut, maka tidak heranlah bahwa jahe dapat pula ditanam di daerah subtropis.
Di Indonesia jahe ditanam di dataran rendah sampai 900 meter dpi. Namun tidak berarti bahwa di dataran yang lebih tinggi tidak ada yang menanam jahe sebagai pengisi pekarangan.
Di India tanaman jahe diusahakan tidak terbatas pada tanah kering saja. Akan tetapi, jahe ditanam pula di daerah yang kurang hujan atau di tanah-tanah yang beririgasi. Tanah-tanah untuk jahe adalah tanah jenis latosol, lempung ringan, atau tan ah pasir andesit yang cerul, di pegunungan, yang banyak mengandung bahan organis. Pada umumnya, tanaman jahe tumbuh baik di daerah dengan suhu udara rata-rata antara 25°-35°C. Di Indonesia rata- rata suhu udara di dataran rendah tidak lebih dari 33°C.
Tanaman jahe lebih menyukai lahan yang cukup cerah atau tanpa pohon pelindung akan tetapi, bila ditanam di pekarangan akan tumbuh pula dengan baik, hanya hasil rimpangnya berukuran kecil-kecil dan daunnya saja yang melebar.
Dari uraian yang singkat tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk dapat tumbuh dengan baik, tanaman jahe membutuhkan:
- tanah yang tidak berat, tanah yang agak enteng seperti tanah latosol (tanah agak merah) masih dapat digunakan.
- diutamakan tanah yang cerul, banyak mengandung bahan organis.
- dataran rendah hingga 1500 meter dpi.
- cukup banyak air dalam bentuk curah hujan atau pengairan, namun tidak menggenang.
- curah hujan hingga 3000 mm per tahun atau agak lebih.
- suhu udara antara 25° - 35° C.
- lahan yang cukup cerah.
Perlu diketahui bahwa tanaman jahe merupakan tanaman yang cukup rakus terhadap zat-zat mineral, sehingga dapat digolongkan tanaman yang mudah mengurangi kesuburan tanah. Untuk mengimbangi sifat tersebut diperlukan adanya perabukan dengan bahan organis maupun rabuk anorganis.
Sebagai tanaman monocotyl yang berakar dangkal, tanaman jahe memerlukan lahan yang cukup lembab sepanjang periode pertumbuhannya Untuk memenuhi keperluan tersebut, perlu diadakan usaha untuk mengurangi penguapan lahan dalam bentuk:
- peningkatan rabuk organis; dan
- penutupan lahan dengan mulsa.